Kamis, 28 November 2013

Menikmati Taman Tsar saat Musim Gugur di Istana Peterhof, Rusia

13824108181091036166
Istana Peterhof yang menghadap Laut Baltic
Kalau tanya Rusia  bagi orang Indonesia adalah komunis, dengan latar belakang Indonesia dahulu maka tidak heran jika tidak banyak orang  Indonesia yang mengetahui tentang Rusia. Saya sendiri sebelum datang ke Moscow cukup banyak pertanyaan besar tentang negara beruang merah ini. Setelah saya di Moskow ternyata tidaklah se-seram yang saya gambarkan, orang Rusia tidak mau di bilang komunis (walaupun mumi Lenin masih ada), Rusia sekarang mau dibilang sebagai sosialis. di Moskow khususnya banyak deretan bangunan dengan keindahan yang tertinggal dan di lestarikan. Rusia sangatlah menghargai peninggalan sejarahnya, sampai-sampai anak-anak di sini kalau mau wisata perginya lebih banyak ke museum bukan ke Mall.
Ditarik sejarah sebelum berdirinya Uni Sioviet, pemerintahan Rusia yaitu berupa Dinasti Romanov yang di pimpin oleh seorang Tsar, dan Peter The Grade adalah Tsar generasi ke tiga yang membuat Rusia melompat pesat maju dari segala bidang. Ia pernah memindahkan ibukota Rusia ke St, Peterburg.
Walaupun Peter The Grade terkenal kejam tapi membawa Dinastinya dari keadaan yang terbelakang menjadi maju dan modern  dari segi industri dan perdagangan, pendidikan, juga mengorganisasi tentara Rusia menjadi kekuatan maritim. Sebelum menjadi Tsar ia pernah pergi ke Eropa Barat untuk mempelajari berbagai ilmu, sehingga saat ia memimpin banyak pembanguna yang bergaya Eropa,  perindustrian dan perdagangan yang maju, serta juga memperluas wilayah Rusia.
Saat ke Eropa Peter The Great melihat Versailles di Perancis sangat terkesan, maka  tahun 1714 dibangun  Istana Peterhof dengan bentuk yang sama dengan  yang di Perancis,  bahkan lebih indah dari yang di Prancis. Dibangunnya Istana Juga untuk memperingati Kemenagan Rusia terhadap Swedia. Dimana Istana dibangun tepat menghadap Laut Baltic.
Daya tarik utama di Peterhof  yang indah adalah Taman Bawah  dengan 150 air mancur dan empat riam (air terjun kecil) utama, dimana paling menakjubkan adalah The Grade Casade yang terletak di depan Imperial Palace  (depan halaman Istana Peterhof ) kolam dihiasi dengan beberapa air mancur.  Semua air mancur ini akan terus mengalir selama musim panas sampai  pertengahan musim gugur, jadi kalau musim dingin ke sini jangan harap akan melihat air mancur, oleh karena itu Istana Peterhof ini juga di sebut dengan Istana Musim Panas, dan para Tsar senang ke istana ini saat musim panas.
13824111552007119137
Pemandangan Laut Baltic
Yang hebatnya lagi menurut guide saya: mengalirnya semua air mancur ini tidak memakai pompa, tapi memakai sistim fisika dimana menggunankan sistim perbedaan tekanan dan klep. Tidak bisa di bayangkan perhitungan fisiknya sangat tepat sekali, karena jika saya perhatikan tinggi pendeknya air yang keluar diatur sesuai, sehingga membentuk keindahan. Jadi saya ingat rumah yang di Indonesia, kadang kala kalau kran kamar mandi yang dekat pompa hidup eh… keran yang di depan taman hanya keluar menetes…apa pak pembangun yang buat instalasi kerannya enggak pakai hitunga fisika ya???
Pada tengah kolam besar utama terdapat Patung “Samson, yang sedang mencabik-cabik rahang singa dimana Samson melambangkan Rusia mengalahkan Swedia - singa, yang letaknya tepat mengarah Laut Baltic.
13824114211360733099
Hercules and Lion
Turun kebawah dari  halaman Istana terdapat taman dengan berbagai macam air mancur dan riam (air terjun kecil) untuk dilihat dan mengagumkan, di antaranya adalah :  Air Mancur Romawi, Air Mancur Adam dan Hawa , Riam Lion , Riam  Golden Hill  dan Riam Bukit Naga, Air Mancur Sun, Air Mancur Piramida, dan beberapa gerak air mancur . Di daerah taman yang terletak  di tepi Teluk Finlandia,  juga  terdapat  Istana Monplaisir (bahasa Prancis “mon plaisir” berarti “senang hati”),  dimana di depanya terdapat Gabungan air mancur  yang  yang letaknya di tengah-tengah taman  dan ditata dalam gaya lama (sama seperti saat dibuat Petrus). Istana Monplaisir ini dibuat memang untuk  kesenangan Peter Agung dengan gaya Belanda.
13824117671725694302
Pemandangan Pantai Laut Baltic
Dalam perjalanan mengelilingi taman untuk melihat tempat-tempat Air mancur dan  kolam dengan air terjun kecil /riam tadi, kita akan menikmati pemandangan yang tidak kita temui di Indonesia yaitu pemandangan musim gugur  yang menurut saya sangat indah dimana hamparan pohon dengan daun yang warna-warni menyerupai lampu stop-an (lampu lalu-lintas). Ditambah lagi sisi bagian luar yang merupakan pantai dengan laut luas, sehingga kalau kita lelah berjalan bisa duduk istirahat sambil menikmati pemandangan  dengan harum wangi kayu. Terasa damai dan indahnya dunia ini seolah-olah  tidak akan ada persoalan lagi yang akan di hadapi.
1382412016494283362
Daun Merah di pinggir pantai
Terbayang saat dahulu dimana para Tsar menikmati keindahan tamannya, mungkin bisa seharian hanya duduk-duduk dintaman, dan pergi ke  lokasi air mancur yang letaknya terpisah-pisah. Dari sini kita bisa ketahui bawha Peter The Great yang membangun ini sudah memikirkan  dari awal semuanya, dan dari penataan yang ada kita bisa ketahui bawa Peter the Great sudah punya pemikiran yang maju ke depan serta punya pandangan seni yang bagus.
13824121931855085309
Daun warna-warni
Saat berjalan kadang kala ada daun yang berjatuhan sehingga membuat suasana lebih Indah, Saya jadi teringat puisi Puskin kembali tentang The Flower of Autumn Days, mungkin dia membuat puisi itu saat di taman Peterhof ini, karena ada literatur yang saya baca Puskin juga suka ke taman ini.
The flowers of autumn days
The flowers of autumn days
Are sweeter than the firsts of plains
For they awaken an impression,
That’s strong, although it may be sad,
Just as the pain of separation
Is stronger than the sweet of date.
(by Aleksandr Pushkin)
13823797411232056159
Walkin in the Autumn