Sabtu, 26 Mei 2007

PENYAKIT MENULAR = INFEKSI ? (ISPA)



Posting saya kali ini agak serius karena banyak sekali penyakit menular khususnya di Indonesia ini, penyakit menular umumnya berupa infeksi yang di tularkan dari manusia ke manusia ataupun dari hewan kemanusia.
Karena terlalu banyak, mungkin dapat kita perkecil lagi menjadi penyakit infeksi yang menular, dimana infeksi itu sendiri dapat mengenai seluruh organ tubuh, yang terbanyak dan tersering selama  praktek adalah mengenai infeksi saluran nafas atas atau ISPA  yang sering kita ketahu sebagai flu, batuk dll.

INFEKSI SALURAN NAFAS ATAS
Infeksi saluran nafas itu sendiri juga banyak sekali penyebabnya dan bayak pula nama penyakitnya.. Tapi  akan membahas lebih banyak pada yang sering kita temukan sehari-hari .



Sebelumnya menjelaskan mengenai infeksi..
Infeksi adalah kolonisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat membahayakan inang, karena organisme penginfeksi (patogen)  menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.
Simbiosis antara parasit dan inang, dimana satu pihak bisa diuntungkan dan satu pihak dirugikan, digolongkan sebagai parasitisme.

Secara lebih singkatnya yang dinamakan infeksi adalah suatu peradangan atau masuknya kuman yang menyebabkan peradangan karena perlawanan tubuh kita. Jika daya tahan tubuh kita mampu melawan kuman yang masuk maka infeksi akan teratasi (tidak jadi sakit) dan jika daya tahan tubuh kita tidak dapat melawan kuman yang masuk maka terjadilah infeksi.
Kuman yang masuk dapat berupa virus ataupun bakteri dan bisa juga jamur tapi ini jarang. Jika terinfeksi oleh virus umumya lebih sebentar daripada bakteri. Infeksi oleh virus lebih singkat tingkat keparahanya. Untk tingkat keparahan sendiri ini tergantung daya virulensi atau tingginya daya  kuman yang masuk sehingga menimbulkan parahnya suatu  penyakit.

Infeksi saluran nafas atas dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA (Infeksi Saluran naPas Atas) atau URI dalam bahasa Inggris adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan, hidung, sinus, faring, atau laring. Pada pembehasan kali ini hanya akan di bahas penyakit infeksi saluran nafas atas yaitu Rhinitis, faringitis dan laringitis.

Dinamakan ISPA karena sesuai dengan lokasinya yai tu mengenai saluran nafas atas, dimana penyakitnya sesuai dengan nama tempat yang di kenainya, yang termasuk dalam keadaan ini adalah rhinitis, sinusitis, faringitis, tosilitis dan laryngitis. Sedangakan terjadinya  flu  dan batuk terjadi
 karena dekatnya infeksi pada daerah atau lokasi yang terkena.

Yang termasuk secara garis besar gejala dari ISPA adalah badan panas; pegal pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan.

ISPA  dapat disebabkan oleh masuknya virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan  penyebabnya adalah virus, dan biasanya juga bisa di ikuti dengan bakteri.

Pengobatan  diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotik walaupun kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pemberian obat terapeutik atau hanya dengan obat-obatan symptomatic (penghilang gejala/pereda gejala), sedangkan  antibiotik dapat diberikan jika sudah ada gejala infeksi skunder (bakteri) , selain itu  pemilihan antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi resistensi kuman/baterial di kemudian hari. Namun pada penyakit ISPA yang sudah berlanjut dengan gejala dahak dan ingus menjadi hijau, pada kasus ini pemberian antibiotik merupakan keharusan karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada bakteri yang terlibat.


RHINITIS

Rhinitis dapat di sebabkan oleh bakteri ataupun virus, tapi lebih banyak rhinitis dikarenakan adanya suatu alergin yang kemudian dapat di ikuti dengan bakteri atau virus

Rhinitis allergy atau pilek alergi adalah gejala alergi yang terjadi pada bagian hidung. Umumnya timbul penyakit ini di musim hujan karena cuaca dingin.

Diagnosa penyakit ini: hidung pilek/beringus, badan panas atau merasa tidak enak badan disertai pusing kepala. Penyebab pilek alergi / rhinitis allergy ini ada bermacam-macam, antara lain: karena tubuh tidak kuat di udara dingin, debu di lingkungan sekitar (rumah), polusi udara dan serbuk sari bunga.

Yang mudah terkena rhinitis allergy / pilek alergi adalah anak-anak. Ini disebabkan anak-anak masih dalam masa pertumbuhan. Apalagi jika ditinjau kembali anak tersebut memiliki keturunan alergi.


Memang tidak sulit mencegah pilek alergi / rhinitis allergy ini, yaitu dengan menghindari penyebab alerginya(alergen). Misalnya: jika tubuh tidak kuat dengan udara dingin, gunaka

n jaket atau baju hangat lainnya, tidur yang cukup dengan memakai selimut. Menghindari polusi, debu didalam maupun diluar rumah. Makan dan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh tetap prima meskipun tingkat aktifitas kita tinggi.


Jika sudah mengalami rhinitis allergy atau pilek alergi, janganlah dibiarkan berlarut-larut sehingga semakin parah. Hal ini dapat beresiko munculnya penyakit lanjutan seperti ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), Tonsilitis, Faringitis, Brinchitis bahkan Pnemonia (radang paru-paru).

Untuk mengobati gejala pilek alergi ini, dapat digunakan obat-obatan antihistamin baik yang dengan atau tanpa resep dokter. Efek obat ini adalah sedasi (mengantuk) sehingga sebaiknya beristirahatlah setelah mengkonsumsi obat ini dan dilarang mengemudi kendaraan. Memang saat ini ada juga yang efeknya diperkecil untuk mereka yang mobilitasnya tinggi, sebaiknya mintalah resep dokter agar dosis dan penggunaannya tepat.


FARINGITIS
(dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. nfeksi saluran napas atas akut seperti faringitis dan common cold (influensa) merupakan infeksi rongga mulut yang paling sering dijumpai.
Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, disebabkan daya tahan yang lemah. Dan penyebab tersering adalah virus sehingga pengobatan antibiotik tidak diperlukan.
Radang tenggorokan karena kuman dapat menular melalui ludah, sedangkan yang disebabkan virus lewat udara. Jadi, hati-hati dan perhatikan sekitar kita apakah ada yang sedang mengalami radang tenggorokan.Alergi tidak dapat diobati karena sudah merupakan bawaan dari lahir. Cara yang paling baik untuk menghindari reaksi alergi adalah dengan menghindari penyebabnya dan meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh. Semakin bagus daya tahan tubuh, semakin rendah kadar kepekaan yang menyebabkan reaksi alergi.

Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek. Gejala utama faringitis adalah batuk, demam, nyeri saat menelan, dan rasa tidak nyaman di mulut Tapi jugaperlu di waspadai jika sakit di bagian tenggorokan, batuk, susah bernapas, dan kadang disertai demam, pastilah kita menyebutnya radang tenggorokan. Padahal, dengan keluhan tersebut, ada 3 bagian atau organ sekitar tenggorokan yang harus diwaspadai. tenggorokan (faring), adenoid yang berada di belakang hidung, dan , sepasang amandel di kiri dan kanan tenggorokan (tonsil palatina).Ketiga mempunyai gejala yang hampir sama tapi tempat yang dikenai berbeda.

Faringitis 
terdiri dari akut dan kronis,

Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.

Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.

Faringitis karena bakteri biasanya dengan demam mendadak tinggi, sakit menelan, terdapat detritus pada farings, dan pembesaran kelenjar getah bening sekitarnya

Pemberian obat suportif seperti obat-obat penghilang gejala dan obat batuk sangat membantu penyembuhan. Yang perlu diperhatikan pada faringitis adalah kemungkinan infeksi oleh bakteri sehingga memerlukan antibiotik. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman Tidak ada panduan pasti untuk membedakan infeksi oleh virus atau bakteri. Hanya, ada beberapa petunjuk yang digunakan sebagai pedoman pemberian antibiotik. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

 Pada pemeriksaan laboratorium terdapat lekositosis dengan netrofil yang meningkat. Jika dijumpai keadaan di atas, perlu diberikan antibiotik karena kemungkinan infeksi oleh Streptokokus รข hemolitikus sangat besar. Infeksi kuman tersebut dapat menimbulkan kelainan di kemudian hari, yaitu penyakit jantung rematik dan glomerulo-nefritis pasca-streptokokus yang menjadi masalah cukup serius. Untuk memastikan harus dilakukan kultur, tetapi harus pula diingat bahwa rongga mulut merupakan tempat yang banyak bakteri sehingga hasilnya bisa bias. Selain itu, kultur tenggorok memerlukan waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal. Untuk itu, pengenalan klinis terhadap kemungkinan infeksi bakteri sangat diperlukan.

Gejala common cold hampir sama dengan radang tenggorok. Pada yang ringan, gejala panas tidak timbul. Gejala yang dapat timbul adalah batuk, pilek, dan hidung tersumbat. Virus merupakan penyebab tersering sehingga penggunaan antibiotik tidak pada tempatnya. Pengobatan bersifat membantu seperti antipiretik dan minum yang banyak. Biasanya berlangsung kurang dari seminggu dan tidak lebih dari dua minggu. Tampak bahwa infeksi sekitar rongga mulut dapat menyebabkan kelainan sistemik berupa demam, nyeri otot, dan rasa tidak nyaman pada pasien.


LARINGITIS
Laringitis adalah peradangan pada laring (pangkal tenggorok).Laring terletak di puncah saluran udara yang menuju ke paru-paru (trakea) dan mengandung pita suara. Penyebab yang paling sering adalah infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya common cold).Laringitis juga bisa menyertai bronkitis, pneumonia, influenza, pertusis, campak dan difteri.Laringitis bisa terjadi akibat:- Penggunaan suara yang berlebihan- Reaksi alergi- Menghirup iritan (misalnya asap rokok).

Laringitis juga dapat disebabkan oleh penyakit lain, seperti demam,flu, dan pneumonia. Sementara, penyebab umum laringitis kronik termasuk iritasi yang berkelanjutan, seperti konsumsi alkohol, perokok berat, dan bakteri gastroesophageal reflux. Gejala umum dari laringitis adalah suara serak, iritasi di tenggorokan, demam, batuk, dan tenggorokan terasa buntu. ”Kebanyakan kasus dari virus penyebab laringitis selama musim dingin dan musim penyakit flu

Gejala biasanya berupa perubahan suara berupa serak sampai hilangnya suara.Tenggorokan terasa gatal dan tidak nyaman.Gejala lainnya yang juga bisa ditemukan:- demam- tidak enak badan- kesulitan menelan- sakit tenggorokan.

Pembengkakan laring menyebabkan terjadinya gangguan pernafasan, hal ini bisa muncul karena penggunaan suara yang berlebihan. Dengan demikian, terjadi inflamasi (radang) dan bengkak di daerah laring (larynx) atau yang biasa dikenal dengan kotak suara. Laring merupakan bingkai tulang rawan, otot, dan membran mucous yang berhubungan dengan trachea. Di samping laring,ada pita suara (dua lipatan membran mucous yang terbungkus otot dan cartilage).
”Secara umum, pita suara akan terbuka dan menutup perlahan-lahan, yang akan memproduksi suara ketika terjadi gerakan dan vibrasi,” kata Staff Physician Departement of Emergency Medicine Charity Hospital Louisiana State University Michael L Peebles MD.

Jika terserang laringitis, pita suara akan terjadi inflamasi atau iritasi. Pembengkakan tersebut akan memengaruhi produksi suara yang dihasilkan dari udara yang mengalir melalui laring, yang asilnya, suara akan terdengar serak.

Dalam beberapa kasus laringitis, lama-kelamaan suara akan semakin menghilang. Laringitis dapat berlangsung dalam waktu yang singkat (akut) atau lama (kronik). Laringitis akut biasanya tidak terjadi iritasi dan inflamasi dari virus tersebut. Namun, ketika suara serak terjadi terus-menerus dapat menyebabkan gangguan serius. Selain penggunaan suara yang berlebihan,laringitis  bisa disebabkan juga oleh virus.

Bberapa kasu  laringitis membutuhkan perhatian medis.Terkadang laringitis berkembang dari infeksi bakteri. Ada juga dari infeksi seperti tuberkulosis, tapi kasus ini jarang terjadi. ”Orang yang menderita laringitis seharusnya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan adanya tumor yang tentu saja akan berkembang menjadi kanker,” ungkap Michael L Peebles MD. Penyebab umum laringitis akut adalah infeksi virus. Infeksi bakteri seperti difteria bisa juga, tapi jarang terjadi.
.
Perubahan suara dapat disebabkan oleh cuaca dingin dan infeksi pernapasan yang terkadang umum terjadi. Setiap orang pasti pernah mengalami dalam sepanjang hidupnya, ” kata Director of the U-M Health System’s Vocal Health Center and Associate Professor of Otolaryngology and Music Norman D Hogikyan MD FACS. Hogikyan mencatat bahwa virus laringitis yang terinfeksi dan melewati beberapa jalan, seperti udara dingin dan flu.

Pertama kali,dia menyarankan untuk menghindari laringitis, kemudian melakukan perawatan agar tidak semakin buruk keadaannya. Saran yang lain, yakni tetap menjaga suara ketika sehat. Karena penyebabnya berupa virus, laringitis menjadi penyakit menular. Faktanya, laringitis merupakan infeksi saluran pernapasan yang tertinggi.

Hogikyan mengatakan, ”Menghindari virus laringitis sama seperti menghindari virus pada flu . Artinya, rajin mencuci tangan dan menghindari kontak dengan orang terkena flu atau infeksi pernapasan.”

Beberapa penyebab tipe dari laringitis, termasuk acid reflux yang disebabkan oleh inflamasi akibat olah vokal yang berlebihan, infeksi bakteri, infeksi fungal atau yeast, merokok, iritasi kimia, dan penggunaan suara secara berlebihan. Perawatan untuk virus laringitis difokuskan untuk mengurangi luka yang memengaruhi suara.Hogikyan mencatat, ”Kami tidak dapat mengetahui secara otomatis pengaruh dari infeksi virus ini,tapi kami mencoba mengurangi iritasi yang menyebabkan perubahan suara. Pengobatan ini menjadi penting karena dapat mengatasi luka pada suara sebelum menjadi serak,” ujarnya.

Saran yang paling bagus menurut dia adalah mengistirahatkan suara untuk beberapa waktu. Salah satu aspek penting dalam perawatan adalah hidrasi. Minumlah banyak air putih dan minuman nonkafein.”Kondisi basah akan bagus untuk suara,” kata Hogikyan. Penggunaan humidifier juga dapat membantu,tambahnya. Meminum minuman hangat dan berkumur dengan air garam walaupun tidak mempunyai manfaat spesifik kesehatan, tapi dapat membantu terasa lega dan nyaman.”Selain membuat rasa nyaman di tenggorokan, juga dapat mencegah dan menjaga otot di tenggorokan jika menggunakan suara secara berlebihan,” sarannya.

Beberapa virus laringitis dapat kembali sembuh tanpa kerusakan yang berlangsung lama, tapi dapat juga menyebabkan masalah kesehatan,seperti pendarahan pita suara atau berkembang menjadi hemorrhagic polyp (luka pada pita suara). Untuk mencegah masalah ini semakin jauh, sebaiknya istirahatkan tenggorokan beberapa minggu ketika menderita laringitis.

Kebanyakan orang mengistirahatkan sampai keadaan mereka pulih kembali. ”Ini penting untuk menjaga kondisi suara setiap saat. Dan, ini merupakan cara yang alami,” tandasnya. Selain merekomendasikan menjaga agar tetap basah dan tidak berteriak. Dia menyarankan penggunaan mikrofon atau pengeras suara ketika berbicara atau tampil di depan dan tidak merokok

Tips menghindari iritasi di tenggorokan
Gangguan pada tenggorokan memang bukan hanya dibenci kaum vokalis. Semua orang tentu tidak mau kehilangan suara.Bila ini terjadi selain mengganggu komunikasi dengan orang lain, badan pun terasa tidak nyaman karena ada salah satu anggota badan yang sakit.

Bagaimana caranya agar gangguan tersebut tidak menyerang kita? Beberapa tips di bawah ini perlu kita perhatikan:
1. Hindari Merokok Merokok akan membuat tenggorokan kering dan akan memengaruhi pita suara.
2. Minum Banyak Air Cairan akan membantu menipiskan selaput lendir (mucous) di tenggorokan dan mudah untuk dibersihkan.
3. Hindari Alkohol dan Kurangi Kafein Jika sudah terserang laringitis, sebaiknya hindari keduanya.
4. Hindari Membersihkan Tenggorokan. Tindakan ini akan berbahaya karena dapat menyebabkan vibrasi abnormal di pita suara, terjadi peningkatan bengkak.Dengan membersihkan tenggorokan, dapat menyebabkan tenggorokan luka dan ter-iritas

Pengobatan pada infeksi oleh virus tergantung kepada gejalanya.Penderita sebaiknya mengistirahatkan pita suaranya dengan tidak bicara atau bicara dengan berbisik.Menghirup uap bisa meringankan gejala dan membantu penyembuhan daerah yang meradang.Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik.