Jumat, 28 Februari 2014

Ruang Kosong (Empty Room)


13887803711131854471
( sumber iammissimperfact.wordpress.com )


Without color
Only a light
without  air and wind melody

Tanpa rasa
Tak ada aral melintang
Desakkan dingin dan beku

ничего не выглядит красиво 
(tak ada yang terlihat indah)
только улыбаться выглядеть света 
(hanya senyum terlihat seperti cahaya)
жаль, что не был способ сердце для танцев 
(berharap ada jalan hati untuk menari)

Moscow, Winter wihout snow, 0:42, 040114




diterbitka pada:

Minggu, 23 Februari 2014

Dari Medan Atraksi, Lalu Medan Pertempuran di Kiev Ukraina




(Kepala manusia sama bulat, tapi ternyata isi pikiran tidak sama bulatnya) Pernah mengetahui apa saja yang terdapat dalam otak kita. Bagaimana bisa organ manusia yang bisa dibilang tidak terlalu besar ini dapat sedemikian rupa menghasilkan pikiran, padahal jika di lihat bentuknya relatif sama bulat. Rasanya ajaib juga salah satu organ ciptaan Yang Maha Kuasa ini, bahkan bisa menyimpan kenangan dan sebagai perangkat memori dalam hidup kita, jadi kenapa tidak sedikit membahasnya.

Mengulas otak pasti berhubungan dengan Sistem Saraf Pusat (SSP) atau central nervous sistem. Dimana otak dan sumsum tulang belakang adalah bagian SSP ini, kemudian akan berlanjut menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem syaraf perifer. Kedua sistem ini akan bersamaan mengontrol pada tiap bagian hidup kita sehari-harinya.
 
Tentang isi dalam kepala manusia ini. Sebelumnya bertanya kembali, pernahkah makan gulai otak ?, ya… kekenyalan otak yang terdapat pada gulai itu kurang lebih sama dengan otak kita, hanya saja otak kita lebih besar. Otak manusia yang seperti jelly ini beratnya kurang lebih hanya 1,4 kilogram, ternyata usianya juga tergantung pada gen dan gaya hidup.

Otak merupakan organ manusia yang paling kompleks. Dengan isi sel saraf yang jumlahnya menakjubkan yaitu kurang lebih seratus miliar neuron (sel saraf), dengan kompleksnya koneksi antara sel-sel sel saraf, dimana satu sel dapat melakukan kontak dengan ribuan bahkan mungkin puluhan ribu sel yang lainnya. Lebih hebatnya lagi otak kita melalui tangan penghubung (sinaps) dapat membuat jutaan sambungan baru untuk setiap detik dalam hidup. Dari koneksi ini menghasilkan pikiran, memori, tindakan, perasaan dan segala macam hal yang pernah kita alami di dunia. Hanya saja kekuatan koneksi pada tiap orang berbeda, tidak ada satupun yang sama.

Mengenai kekuatan koneksi ini jadi teringat cerita seorang teman di puskesmas tentang pasiennya seorang ibu. Berkata ia kepada sang ibu “mulai sekarang..tolong kurangi makan mie instant ya bu..” dan dengan polos sang ibu menjawab berarti  in**mie nya   diganti sama   sa**mie   aja ya dok ? Boleh begitu kan ?”… dari sini  kita bisa tau ternyata yang membuat suatu perbedaan dalam berpikir salah satunya adalah kekuatan koneksi dari neuron masing-masing orang, hanya saja murninya rasa bijaksana seseorang yang akan mempengaruhi dalam suatu tindakan, sesuai dengan norma agama.

Kembali membahas ke judul tulisan. Ukraina merupakan negara pecahan dari Soviet, karena dari itu negara ini salah satu penghasil industri senjata peninggalan dari Soviet dahulu. Letaknya yang bersebelahan dengan Rusia, pada sisi turun ke sebelah selatan ada bagian pantai yang berhubungan dengan laut hitam. Saat ini Ukraina masih cukup bergantung dengan Rusia, karena nyaris semua pasokan gasnya berasal dari kakak tertuanya ini (Rusia). Gas yang sangat dibutuhkan dalam keseharian masyarakat Ukraina, karena selain untuk masak di dapur dan juga kegunaan yang  vital yaitu sebagai bahan energi pembentuk panas saat musim dingin.

Pemandangan di salah satu sudut Kiev sumber gambar bestmaps.ru


Tahun kemarin ada ke sempat ke kota Keiv atau disebut juga dengan Kyiv, yang merupakan ibukota dari Ukraina. Ibukota yang tidak terlalu besar, tapi dengan kontur tanahnya yang naik turun dan ada sungai yang membelah kota, maka tidak heran kiranya kalau pemandangan di kota ini sangat menakjubkan.

Melihat sungai cukup lebar mempunyai air jernih kehijauan juga dengan tepian terdapat pasir seperti pantai, maka pasti banyak yang bersantai layaknya seperti ada di tepian laut. Pada pagi dan siang hari saat tidak bersalju, jika melihat dari bagian dataran tinggi ke arah bawah maka terdapat pemandangan kota dan hijau pepohonan, juga warna-warni bunga, di tambah pantulan sinar matahari dari air sungai. Suatu pemandangan yang sangat indah sekali, ini berbeda dengan Moskow yang tampak datar.


me in Maidan Kyiv, Ukraina 2013

Saat itu kebetulan tinggal di jalan Khreschatyk pada pusat kota Kyiv ini, daerah bernama Maidan atau Independence Square, merupakan alun-alun pusat kota Ukrain. Dulu berjalan di tempat ini sangat menyenangkan, terutama pada setiap sabtu sore akan banyak sekali aktraksi yang dipertunjukkan, mulai dari menari break dance, bernyanyi, berpantomin dengan kostum bangsawan, bidadari, dan ada juga penampilan layaknya patung emas, pasti tentu di dekatnya ada kotak sumbangan.


Tugu kebebasan di Maidan sumber 


Semua atraksi yang ada membuat suasana restoran di sekitarnya berkesan menjadi lebih meriah, layaknya seperti ada di tempat festival jalanan yang menyenangkan. Selain itu di alun-alun ada tugu berhiaskan patung Maidan Nezalezhnosti (tugu kemerdekaan), di dekatnya ada air mancur dengan kolam air yang jernih sehingga saat suhu agak panas banyak yang bermain air sampai basah seperti mandi.

Pada bagian bawah alun-alun terdapat jalur metro juga pusat perbelanjaan dengan tiga lantai ke bawah tanah, di sekitar bawah ada lorong sebagai jembatan penyebrangan juga ada lorong yang di isi dengan toko serta kaki lima yang menjual berbagai macam dari souveir, bunga , makanan, restoran kecil, serta perlengkapan hari-hari.

Kesan keseluruhan saat berada di pusat Kyiv tempat yang menyenangkan, indah, serta biaya sedikit lebih murah daripada Moskow. Jika ada kesempatan lagi maka tidak akan bosan untuk datang kembali kedua kalinya.

Di media TV, internet dan lain-lain,  keadaannya saat ini 180 derajat berbeda sekali. Dimana berawal dari protes demonstrasi dari bagian yang setuju bergabungnya Ukraina ke Uni Eropa, padahal kalau mau di tarik mundur ke belakang sejarah cikal bakal penduduk Rusia ternyata berasal dari Ukraina. Karena protes yang kepanjangan lalu kemudian di akhiri dengan bentrokan.
kerusuahan di kiev sumber globalnews.ca

Suasana yang sebelumnya sebagai tempat menyenangkan, indah, dan pusat pertunjukkan atraksi berubah menjadi atraksi medan pertempuran yang saling lempar-melempar batu, bom molotov, bahkan aksi saling tembak-menembak, sehingga pemandangan tempat yang dihiasi dengan api juga asap hitam serta puing-puing bangunan berserakan. Tidak ketinggalan ceceran darah manusia ada di mana-mana. Suatu pemandangan yang menyedihkan jika melihatnya, seharusnya hal yang tidak perlu terjadi.


Dua hari yang lalu menurut berita bentrokan di Kiev telah terbuka menggunakan senjata militer . Dimana Menteri Dalam Negeri Vitaly Zakharchenko mengatakan bahwa ia telah memerintahkan untuk menerapkan senjata militer - untuk melindungi warga dan petugas polisi dari serangan dan penyanderaan.

Akibat dari ini di kabarkan ada 77 orang meninggal mungkin lebih, akibat dari luka tembak. Kedua belah pihak saling menuduh menggunakan penembak jitu. Saat melihat di media bahkan ada milisi bersenjata. Melihat semuanya merupakan suatu yang membingungkan warga yang dipersenjatai dan memegang tameng baja yang asalnya entah dari mana.

Berita terakhir setelah pembicaraan krisis sepanjang malam maka di adakan gencatan dalam bentrok, dengan menghasilkan penandatanganan kesepakatan antara Presiden Ukraina dengan pemimpin oposisi, setuju untuk mengadakan pemilihan presiden pada Desember tahun ini.



Dalam hal ini tidak membela siapapun, dan  berharap tercapai suatu hal yang baik tanpa harus ada kerusakkan lagi. Agar nantinya tidak menambah beban terhadap bumi ini. Juga berharap kepada semua bisa membuat langkah yang bijak untuk kepentingan bersama. Dan tentunya dengan ada bentrokan di Ukraina ini bisa membuka mata kita sebagai bangsa Indonesia, agar tetap menjadi negara yang terus bersatu. Kalau suatu yang baik bukan dari kita sendiri, lalu dari siapa lagi ???


Senang berbagi
“Melakukan suatu kebaikan dan hal bijak memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Minimal di mulai dari tidak merugikan orang lain”


Lebih  di Kompasiana:

Selasa, 18 Februari 2014

Kalau Ada yang Mahal, Kenapa Beli yang Murah

(Mencintai produk dalam negeri sama halnya menghargai negara ini) Berkeliling mencari buku di toko buku Moskow merupakan kegiatan yang menarik, dengan banyaknya buku yang di sajikan juga berbagi ragam jenis serta tahun pembuatanya, maka tidak heran jika gedung toko buku banyak yang luas dan besar, bahkan bisa sampai bertingkat tiga. Biasanya bukan hanya buku saja yang dijual, segala pernak-pernik yang berhubungan dengan buku, seperti alat tulis, peralatan untuk melukis, video , tas sekolah dan lain-lian. Seperti halnya supermarket yang hanya menjual buku dan yang berhubungan dengan buku.

Di dalam toko buku boleh membaca, bahkan pada beberapa toko menyediakan kursi dan meja  yang bisa digunakan untuk berdiskusi dan membaca. Melihat ini pertama kali cukup aneh, karena berpikir apakah tidak rugi,  atau  apakah bukunya ada yang membeli, karena membolehkan membaca seperti di perpustakaan saja.

139231864346300614
Lorong salah satu toko buku
Ketika ingin kearah lorong buku yang khusus berbahasa Inggris dan melewati kasir,  melihat cukup banyak  juga yang membeli buku, ini berarti buku tetap laku.  Jadi walaupun membolehkan pengunjung membaca bukunya, ternyata pasti ada yang  membeli. Sepertinya… yang  membeli  buku di sini  karena ingin buat koleksi, atau karena sangat senang ,pasti  juga karena membutuhkannya.

Sampai di lorong yang di tuju, melihat suatu buku kedokteran yang cukup menarik dan agar lebih santai membawanya ke kursi untuk melihat isinya. Saat asik melihat, tiba-tiba android ajaib berbunyi menandakan ada email masuk, dari kerabat yang bertanya tentang kadaan musim di Moskow saat ini, terakhir bertanya kapan ada waktunya musim“SALE”

1392318743869849793
membaca di toko
Membahas mengenai  sale atau bisa juga dibilang diskon,  ini erat hubungannya dengan kaum hawa. Semua orang tau, kaum hawa kebanyakan tentunya menyukai belanja. Tidak akan melewatkan kata “SALE” yang terpajang di depan toko, walaupun hanya sekedar melihat. Teringat ada komentar salah satu teman sekerja dahulu sewaktu  melewati sebuah Mall di Jakarta, Dok mampir sebentar yuk… lihat ada diskon 80% , siapa tau dokter berminat  menanbah koleksi tas lain, yang inikan sudah dari jaman purba nggak berubah-rubah. Masa kalah gaya sama pasien.

Sedikit cerita tentang tas,  dulu kalau ingin pulang, suka lewat  mampir ke bagian laboratorium  yang berdekatan dengan ruang tunggu.  Berbincang-bincang sebentar, sambil kadang menanyakan hasil lab pasien rawat inap.  Suatu saat  melewati  dua orang ibu-ibu dengan dandanan nyaris  semunya branded…bisa tau branded atau bermerek,  karena  salah satunya  baru saja diperiksa. Sekilas melihat, tampak mereka saling berbisik  lalu sambil memandang ke arah tas  yang sedang dibawa ini.

Tas yang dipakai waktu itu dari bahan campuran bahan kain dan kulit, berwarna coklat tua dengan ada sedikit motif Batik Parang. Senang memakainya karena selain nyaman, pastinya mencintai produk dalam negeri, dimulai dari diri sendiri, merupakan alasan utamanya. Selain itu  selama masih bagus,  belum putus atau robek, jadi bukan suatu masalah untuk terus memakainya. Alasan lainnya,  kalau berganti-ganti tas, kadang ada barang tertentu yang tak terbawa,  karena tersimpan pada tas yang  berbeda.

Siapa bilang tidak punya tas bermerek. Sebenarnya  ada beberapa  tas bermerek hadiah dari teman,…” ini  untuk  memanjakan diri” katanya waktu itu. Tapi nyatanya tas hanya dipakai beberapa kali, bahkan bisa di hitung dengan jari.  Karena melihat harganya yang selangit,  kiranya…  jika membeli  sendiri  tas  yang harganya seperti itu, pasti akan  berpikir seribu kali. Selain memakainya  juga  terasa tidak tega ,  takut rusak atau hilang, serta memakainya  harus ekstra hati-hati.  Ini akhirnya malah menjadi beban, bukan memanjakan diri.  Maka diputuskan tidak mau di perbudak oleh  barang. Menggunakan  barang  itu sebaiknya nyaman dan sesuai fungsi serta harga tentunya (duh dasar ibu-ibu… ini intinya tetap saja kembali masalah harga).

Ada masukkan lainnya, yaitu dengan memakai barang bermerek agar kelihatan berkelas, dan lebih punya selera yang berkualitas… Dalam hati merenung… apakah kualitas seseorang di lihat dari barang ?, dan  kalau mau lebih berkelas, jadi tidak usah belajar atau sekolah lagi, maka beli saja terus barang bermerek, sehingga tiap kali beli akan naik kelas juga berkualitas. Hmmm… silahkan dipikirkan sendiri masing-masing, bukankah ini pemikiran yang di perbudak oleh barang?,  dan silahkan memilih secara bijak, yang mana  baiknya menurut anda …
Tentang barang sale, biasanya  yang di jual adalah barang yang mempunyai nama merek terkenal  atau istilah lainnya ” bermerek”  alias  ”branded”. Naluri sebagai kaum hawa tetap ada, walaupun tidak terlalu suka berganti-ganti aksesoris, tapi untuk hanya sekedar melihat-lihat sale tetap suka, dengan alasan senang  survei harga pasar (wah seperti pengamat harga pasar aja…jadi ingat yang dulu suka mendegar  radio tetang harga pasar… cabe keriting di pasar klender sekilo, pada hari ini  12 ribu … tomat…dst.. ).

Bukan hanya di Rusia, juga di Eropa dan Amerika, biasanya ada waktu atau musim tertentu yang khusus memberikan sale juga  diskon besar-besaran, di saat ini tidak heran jika akan tampak orang-orang yang menyerbu tempat-tempat ini. Salah satu tempat yang hanya menjual barang bermerek di Moskow ada di GUM.

13923181031667334077
Survei sale
Pernah masuk ke GUM untuk menghangatkan diri, setelah melihat  suatu atraksi di Kremlin (di depan GUM ini ialah Kremlin). Kebetulan  waktu itu sedang ada sale, lalu  kemudian melihat rombongan ibu-ibu , dengan dandanan  asesoris  yang mereknya sama dengan barang-barang yang di jual di sini.

Di GUM  bisanya membeli es krim, yang juga merupakan kebisaan orang lainnya,  jika mampir ke sini sambil istirahat makan es krim.  Karena  duduk berdekatan  dengan rombongan tadi,  terdengar ada yang berbincang dengan temanya mengatakan barang di sini agak lebih mahal, dan ini  pastinya  merupakan keluaran terbaru yang tentunya original, maka dari itu ia membelinya.  Jadi sedikit mengeyitkan dahi mendegarnya,  bukankah idealnya membeli barang itu murah dan sesuai fungsinya,… ini malah kebalikannya… jadi  seperti berkesan “kalau ada yang mahal, kenapa beli yang murah“… jadi berpikir… wah..trend yang lain lagi tentang manusia, suka akan barang bermerek, bahkan kalau bisa yang mahal… sungguh prihatin untuknya.

13923185471246866353
Es Krim Mangga

Sebenarnya pada  saat musim sale, maka tidak ada salahnya untuk hanya sekedar melihat jika sedang santai. Senang mengamati karena ingin tau pebandingan dari segi model dan juga tentunya harga. Masalahnya  patokan pebandinganya selalu berkiblat adalah barang-barang Made In Indonesia, juga dengan harga juga  Indonesia (kembali lagi masalah harga… huff…memang  susah  kalau sudah tertanam selalu ekonomis)  , hal ini-lah  yang menyebabkan malah akhirnya tidak belanja apapun, seringnya  pulang hanya membawa lebaran brosur.

13923206361717336900
GUM dari lantai paling atas

Memperhatikan produk bermerek ini, ternyata kebanyakan motifnya  bisa di bilang standar,  bahkan menurut pribadi malah tidak menarik, selain itu  cenderung kebanyakan polos, juga dengan model yang tidak terlalu variatif.  Tapi dari segi kualitasnya diakui  baik, juga kebanyakan bahan-bahan  yang digunakannya bagus,  dan dibuat agar kuat, sehingga produk bermerek ini cenderung lebih  tahan lama.

Untuk pribadi sebenarnya sangat senang dengan produk Indonesia, dengan  motif  yang beragam  yaitu dari Aceh sampai Irian, dan  juga bahan serta model cukup variatif. Karena itu,  saat winter bazar stand Indonesia cukup banyak juga  di lirik oleh para pembeli asing ( wah..ingat tulisan  tentang winter bazarhttp://luar-negeri.kompasiana.com/2013/12/01/para-ibu-bisa-buat-dunia-lebih-baik-jika-ibu-ibu-belanja-615532.html).

Hanya saja  di sayangkan untuk barang-barang tertentu , seperti dompet,, tas, baju, dsb, dari segi kualitas kiranya sangat perlu banyak perbaikan, seperti jahitanyanya yang kurang kuat, mutu bahan yang kurang baik. Kalau semuanya bisa di perbaiki rasanya dengan promosi dan memasaran yang baik, tidak kalah bersaing dengan barang bermerek dari luar ini. (Waduh pusing deh, kalau gaya tulisan seperti ini…kapan pula orang kesehatan belajar ekonomi, ada juga  belajarnya  hitung dosis obat...).

Berharap semua produk Indonesia mempunyai mutu serta kualitas  yang baik karena kita sudah punya beragam  kekayaaan  seni yang bisa di tuangkan dalam bentuk barang dan  juga yang lainnya. Jika ini terwujud bisa manambah nilai tersendiri untuk bagsa dan negara….

Senang berbagi
“Bijaksana jika membeli secukupnya, dan  bukandi lihat dari mereknya , tapi dari fungsinya kegunaan… ingat masih banyak orang  yang lain memerlukan bantuan kita”

Antara Kulit, Telinga dan Mata yang Merindu

1392145845126605499
Miss the air

Jangan pergi wahai udara, terus hembuskan angin asmara
Tanpamu tak ada sirkulasi di pori, tanpamu keringat ini akan terus menagis
Aku kulit selalu menanti, walau hanya hembusan dinginnya salju
Jika kau tak ada hanya kering dalam diriku, oh mengertilah wahai udara,


Datanglah selalu  kasihku udara, berikan selalu bisikan lagu lembutnya  pagi
Cuma diriku telinga yang selalu bahagia menanti nyanyianmu
Nyanyian merdumu bersama dahan dan ranting
Tolonglah selalu  dekatku hai udara, diri ini  takut akan kesunyian…..


Tetap di sini pujaanku udara, hanya matalah yang selalu kagum denganmu
Ikut berdansa saat kau bergerak bersama air, turut menari saat kau berputar dengan rerumputan
Semua itu membuat mata jiwaku besorak mengelora, serta melompat melihatmu ada


Bawalah diri ini terbang sayangku udara,  memandang indahnya alam semesta….
Ketauilah kau  belahan raga…
Kami butuh dan  kami selalu rindu….. engkau udara…


Moskow, 23.22, 110214
Bersama nyanyian merdu malam



Minggu, 09 Februari 2014

Indonesia vs Belgia yaitu: Cepot-Menneken Pis, Lempok-Coklat, Lapangan Monas-Grotte Markt

(Pada intinya setiap negara relatif  sama, tinggal warga di negara itu mau menjadikan apa negaranya) Siapa bilang Indonesia berbeda dengan negara Eropa, Amerika, ataupun yang lainnya. Semua negara itu relatif sama... tiba-tiba berkata di saat sedang berbicang, Bagaimana bisa?... teringat pertanyaan seorang teman pada saat jaga di RS dulu. Tentu bisa... sambil santai membersihkan stetoskop menjawabnya, dan sedikit melirik teman yang heran lalu melanjutkan: Coba pikirkan, apakah ada pada suatu negara yang tidak punya kebudayaan, dan apakah pada suatu negara tidak ada makanan ciri khasnya, bahkan apakah ada pada suatu negara tidak punya maskot atau ciri bangunan tertentu, pasti semuanya relatif punya... jadi... tiap negara itu relatif  sama semuanya... punya budaya, makanan khas dan ciri atau maskot bangunan tertentukan.... Terlihat sambil merah padam ia langsung protes: yah... kalau itu tidak usah di pikir lagi... dari anak kecil sampai nenek-nenek juga tau. Sambil tertawa lalu berkilah  loh  itu betulkan pernyataannya...

Jarak antara Den Haag ke Brussels yaitu 168 km, dan jalan yang dilalui ternyata sangat mulus sekali, padahal sebelumnya berpikir akan ada "jalan dangdut", ini adalah istilah baru dari adik yang didapat sewaktu perjalanan dari Bandar lampung ke Palembang. Dia tau betul kalau pada bagian tertentu lintas Sumatera ini ada banyak sekali gelombang jalan, juga lubang besar-besar, karena itu ia menyanyikan lagu "Hello dangdut " yang pernah dinyanyikan oleh penyanyi dewasa dan anak-anak. Terbayang dulu setiap mobil melewati jalan yang  jelek langsung dia mengucapkan liriknya yang digoyang... digoyang yaaang, jadi entah berapa kali dia menyayikan lirik yang itu-itu saja, plus tidak lupa dengan gayanya, dan ini sangat menghibur untuk mengurangi kejengkelan di jalan.

Tidak heran dengan jalan yang mulus, waktu 2 jam yang ditempuh tidak terasa sama sekali, karena sambil melihat kanan-kiri pemandangan jejeran batang-batang pohon di jalan tanpa daun dan kadang diselingi rerumputan yang masih hijau juga perumahan penduduk yang beraneka ragam ukuran juga warna, ini pemandangan yang sangat indah. Pemandangan yang rasanya kurang lebih sama indahnya seperti dari Pasuruan ke Gunung  Bromo walau jalannya berkelok-kelok.

13915473692017993859
Keterangan di samping Patung Charles Karel Buls

Tiba di Brussels -Belgia, ibu kota negara yang memakai dua bahasa dalam kesehariannya, yaitu Belanda dan Prancis. Mobil berhenti tepat di dekat bundaran yang ada patung "Charles Karel Buls". Membahas sedikit tentang patung ini adalah patung seorang tokoh Belgia yang sering menulis isu-isu tentang bahasa, pendidikan, dan pendidikan perempuan. Walikota Brussels pada tahun 1881 sampai 1899, merupakan walikota  pelestari arsitektur lama  Brussels, orang yang secara khusus pembela teguh serta pengagum Mont des Arts dan Grand Place, yang keduanya sekarang menjadi situs Warisan Dunia UNESCO. (Hmm... melihat patung ini, jadi teringat bangunan Kota Tua di Jakarta, atau bangunan tua di lainnya di Indonesia.. siapa ya yang akan melestarikan dan membelanya?).

13915472001422703145
Carles Kalrel Buls Statue sumber standbeelden.be

Kalau di berita bola suka membaca negara A vs negara B, yang artinya tim negara A bertanding dengan tim negara B, setelah melihat beberapa bendera bola dan kaos gambar para pemain bola di sini, jadi terinspirasi, kenapa tidak kita sandingkan negara kita dengan negara Belgia, tapi dari sudut pengamatan kunjungan kali ini. Bertanding sebagai pembanding, jadi kita bisa melihat, mencontoh serta berusaha melaksanakannya  atau menerapkannya untuk menjadi lebih baik... kenapa tidak....

13915507531919312942
Salah satu jalan kecil  yang bersih menuju Menakken Pis

Cepot-Menneken Pis


Pergi ke Brussels pasti wajib melihat patung Menneken Pis yang terkenal di seluruh dunia, merupakan maskot yang punya daya jual untuk kota ini. Penasaran melewati jalan yang juga mirip gang, dan herannya sama seperti di Belanda yaitu gang yang bersih. Setelah sampai di tempat patung ini, mata sempat terbelalak, bukan lebih berarti ke arah kagum, tapi karena harus membuat zoom mata ini, agar bisa melihat patung yang tingginya 61 cm di antara kerumunan orang yang agak ramai. Duh... dikira patungnya besar, ternyata patung ini tidak sebesar ketenarannya. Akhirnya daripada tidak bisa mengabadikan di sebelah patung karena kekecilan dan letaknya di atas sehingga tidak memungkinkan, maka mengabadikannya bersebelahan saja dengan patung "Mennaken Pis besar motif bendera Belgia".

13915764191982297158
Bukti diri di sebelah Mennaken Pis

Saat sebelum berangkat, mencari info tentang Brussels di Internet dan sudah banyak yang menulis tentang berbagai versi cerita di balik  patung Menneken Pis ini, kiranya tidak perlu lagi membahasnya. Hanya saat melihat Patung ini lama dan cermat, ternyata patung ini memang unik dan lucu, jadi tidak heran bisa dijadikan sebagai maskot. Kemudian terlintas dalam hati, kiranya di Indonesia juga sama ada hal yang unik dan lucu, kenapa tidak kita kumpulkan semua itu kemudian di jadikan maskot. Contohnya untuk daerah Jawa Barat bisa gunakan mungkin sebagai maskotnya "Cepot yang lucu, tapi tetap memberi nasehat petuah dan kritik", atau daerah Indonesia yang lainnya. Mungkin maskot-maskot yang ada semua tidak kalah bagusnya, dan bisa sebagai daya jual untuk kotanya bahkan untuk Indonesia ke seluruh dunia (Wah... jadi baru terpikir kenapa  tidak ikutan juga... menulis  kompetisi ngeblok kempasiana tentang  pariwisata...).

13915477351375837348
Patung kecil yang terkenal di dunia

Lempok-Coklat


Agak narsis saat pengumuman lokasi keberadaan di jejaring sosial, dengan maksud berbagi kebahagian (huff... ini kebiasaan jelek, karena setelah dipikir narsis berbagi kebahagiaan dan pamer itu ternyata beda tipis). Lalu tidak beberapa lama kemudian sahabat  ada yang kirim ke inbox  'lidia jangan lupa lempar-lempar coklatnya ke Depok". Karena langsung melihat ini,  untuk jadi  sahabat yang baik maka pesan harus di jawab  'Baik sobat, jangankan coklat kalaupun bisa melempar patung bocah pis ini juga ke sana, hehehe'.... " Duh teganya, kalau coklat yang betuknya seperti bocah nggak apa-apa deh di lempar" tulisnya di akhiri dengan berbagai simbol-simbol emosi memelas....


1391550901592207628
Selain coklat, Wafel Belgia juga terkenal enak, tapi... kalau di buatnya dari tahun 1867  ini  apa enggak basi ya???...hehehe

Coklat Belgia memang salah satu coklat sangat terkenal enak di Dunia. Setelah melihat patung Pis, lalu mampir ke toko coklat, penasaran ingin merasakan coklat di sini. Wah... memang enak ternyata, tapi... rasanya Lempok Durian buatan nenek tiap lebaran sama enaknya dengan coklat ini (waduh dasar lidah Indonesia... kembali ke asal). Sepertinya Indonesia juga penghasil biji coklat, hanya saja karena bukan penggemar coklat yang sangat, jadi tidak mencari dan mengetahui banyak perihal coklat ini.

Coklat adalah makanan yang  banyak digemari penduduk dunia, maka kalau memang biji coklat Indonesia baik, kenapa tidak kita juga mengolah dengan benar menjadi makanan coklat dengan ciri Indonesia. Contohnya Coklat rasa Durian Kalimantan (yah... mulai deh hayalan tinggi). Tapi... Lempok Nenek tetap top markotop, dan Lempok juga dibuat di pulau Indonesia lainnya, seperti Kalimantan, jadi... halooo... paramarketing Indonesia kenapa tidak menduniakan Lempok, atau mungkin juga menduniakan Dodol, kalaupun belum bisa men-Dunia-kan, yah... tolong diusahakan minimal meng-Asean-kan, lingkupnya lebih kecil... maka agak lebih mudah, selain itu  cita rasa lidahnya nyaris sama... (walah kayak yang kenal para marketing aja).

13915479531187980845
Bangunan di Grand Place

Lapangan Monas-Grotte Markt


Melihat  alun-alun kota Brussels  alias Grotte Markt atau Grand Place ini sangatlah indah. Di sini nuansa Eropanya sangat kentara dengan bangunan besar kuno klasik yang khas, apalagi ditambah detail-detailnya yang indah, di mana semua bangunan ini mengelilingi lapangan luas seakan dipagari, hal ini  menjadikan kesan lapangan dengan nuansa yang megah. Sambil duduk menikmati pemadangan yang ada, mengamati besarnya lapangan  ini ternyata tidak sebesar alun-alun DKI Jakarta alias lapangan Monas. Sama-sama di pagar tinggi, bedanya... di sini dipagari bangunan luas nan indah yang tinggi, sedangkan di Lapangan Monas dipagari jeruji besi nan tinggi.


1391549964732140872
Lapangan alun-alun yang di pagari bangunan indah

Menurut pribadi lebih bagus alun-alun Ibukota Indonesia ini tidak berpagar, sehingga berkesan lebih ramah, teringat dahulu suka menunggu orang tua kegiatan, sambil olahraga dan main layangan, kemudian makan ketupat sayur pikul yang enak dijual oleh seorang kakek, bahkan kalau sampai malam suka melihat air mancur goyang menari, bukan hanya itu  di sini pernah ada Taman Ria tempat main 'perosotan' dan 'kemidi putar '. Tidak mengerti banyak tentang pemagaran Monas waktu itu.

1391579401271415946
Setiap turis asik makan coklat wafel (dok.itsmine)



Tapi ternyata setelah menyadari lebih banyak, dipagarnya Lapangan Monas ini memang jadi terlihat lebih tertib, karena akhir-akhir dahulu tingginya tingkat kriminalitas dan penyalagunaan Lapangan Monas dari kelakuan orang yang tidak bertanggung jawab banyak sekali  di sini. Jadi merenung.... Alun-alun Ibukota Indonesia yang seharusnya  Indah, dipagar jeruji sehingga terlihat agak kurang ramah, ini berkat ulah dari warganya sendiri. Berbeda Jauh dengan alun-alun yang ada di hadapan saat ini. Memang suatu negara itu tergantung dari seluruh warganya (pasti di dalamnya juga termasuk warga sistem pemerintahnya)  ingin membawanya ke arah mana... hmm...hanya kita semua yang bisa menjawab ini...


1391579350727774590
arah mana yang akan kita pilih teman



senang berbagi
" Hidup itu adalah sebuah pilihan "
Brussel,  di Depan Grand Place 17.00
Tulisan berikutnya , sebelum kembali ke Moskow kita mampir sebentar ke  Zürich -Swiss dulu ya...
-lidia-