Sabtu, 26 Oktober 2013

Kenapa Sidi Harus Menulis Tulisan Sambung Ke Atu’? (Edisi Tulisan Ciyus)

Itu pertanyaan saya sewaktu kecil, saat melihat sepucuk surat yang di simpan rapi oleh Atu (nenek), ketika saya tidak sengaja membongkar lemari buku Sidi (kakek) untuk mencari kertas kosong, dimana isi surat itu ternyata adalah sepucuk surat cinta dari kakek untuk nenek. Saat itu dalam hati kagum melihat bagusnya tulisan latin bersambung kakek walau dengan ejaan lama. Jadi terbayang saat kakek menulisnya, dengan  lekuk-lekuk tulisan latin bersambung yang naik turun pastilah jari dan tangannya seperti menari-nari  saat menulisnya juga diiringi  dengan perasaan yang berbunga-bunga. Isi tulisan surat kakek  yang ternyata romantis tambah diperkuat lagi dengan tulisan latin bersambung-nya  sehingga  terkesan lebih sangat indah.

Saat itu dijawab kakek  ”kalau kakek tidak tulis surat, mana taulah nenek kalau kakek itu suka sama nenek, lagi pula jaman dulu muda-mudi untuk ungkapkan persaannya dengan surat.”  demikian jawab Kakek setelah itu dia melanjutkan cerita cintanya dengan nenek dan  lebih banyak lagi kisah hidupnya juga tentang jaman perjuangannya  tahun 45 .

Saat saya asik duduk di taman dekat apartemen, saya melihat anak-anak Rusia kira-kira berumur sekitar 7 atau 8 tahun sedang asik bermain dan ada juga sedang membaca serta juga ada yang sedang menulis. Kebetulan yang dekat dengan saya yang senang menulis, isenglah saya bertanya kepadanya sambil melatih bahasa rusia saya yang masih belum jelas benar  ”‘школы домашние задания, да?” (sedang kerjakan PR ya?). Si anak yang lagi menulis tadinya diam saja, tapi karena saya melihat ke arahnya dan bertanya kedua kali kemudian di jawabnya “да“(iya).  Karena masih penasaran saya tanya lagi “Какую домашние задания ?” (PR apa yang di kerjakan), sepertinya dengan nada enggan sang anak menjawab “Продолжал писать и русского языка” (tulis sambung dan Bahasa Rusia). Tidak enak juga bertanya lagi lalu saya berkata “Хорошо вперед,спасибо” (baiklah teruskan, terima kasih). Lalu saya mengintip dan menggambil foto diam-diam ke buku yang sedang di tulisnya.


BUKU PELAJARAN RUSIA

Ternyata yang ditulisnya adalah tulisan sambungnya Rusia, pantas saja saya tidak bisa membacanya dengan jelas… lah wong tulisan cetak Rusia saja saya membacanya belepotan apalagi saya mau baca tulisan sambungnya. Tulisan sambung Rusia menurut saya seperti sandi rumput jaman waktu saya SD ( hehehe itu karena saya belum bisa membacanya). Pernah saya mendapat undangan untuk seminar kedokteran di sini, lembaran kertas undangan sangat membuat saya senang karena dengan tulisan berbahasa inggris yang saya kenal…. pada bagian bawah undangan ada catatan keterangan  yang membuat saya ingin menangis, terlihat di situ lekuk-lekuk tulisan sambung Rusia walaupun terlihat bagus dan rapi tapi “tolong” saya tidak bisa membacanya.




Saat sedang asik memperhatikan anak-anak Rusia, terdengar bunyi di android saya, ternyata ada pesan singkat dari adik teman saya  ” H411ow k4k4, p4 c4b4r, ta  k4k4 akooh t4d1 k4k4 mau k4c1h akooh matrioska y4, ciyus ni k4, saik maacih bgt sebelmnya k4. Luv Dita“. Wah… bahasa apa lagi ini, terpaksa saya mencari di internet karena ada kata yang saya tidak mengerti.

Karena setelah melihat pesan singkat Dita dan keadaan di depan saya sangat bertolak belakang, dimana anak rusia malah sibuk belajar menulis sambung dan bahasa. Oleh karena  itu saya jadi teringat pertanyaan saya kepada kakek waktu dahulu,  selain karena tulisan sambungnya yang bagus, ia berpesan agar saya belajar menulis sambung yang bagus , juga ada perkataan yang sekarang baru saya pikirkan lebih dalam “Menulis sambung yang bagus itu sama dengan seni, karena dengan berusaha menulis sambung yang bagus,maka secara tidak langsung kita berusaha menuliskan bahasa yang bagus dan indah pula” .  Setelah saya pikirkan lebih dalam dengan logika medis ternyata menulis sambung juga sangat bermanfaat : Menulis sambung berarti ada dua bidang pelajaran yang di pelajari yaitu bidang seni dan bahasa, dimana kedua bidang pelajaran ini dapat menyelaraskan fungsi kerja otak kiri dan kanan, jadi pesan kakek waktu itu benar sekali, sedangkan saya juga sangat jarang menulis pakai tulisan sambung.

Orang Rusia yang pernah ke bulan saja masih mempertahankan agar anak-anak Rusia belajar menulis sambung dan menurut pendidikan mereka itu bukan suatu hal yang kuno. Saya bertanya dalam hati apakah sekolah di Indonesia masih mengajarkan anak-anak untuk menulis sambung saat ini?.

Saya jadi prihatin jika memikirkan ini, yah… seperti sebelumnya, jadi saya minimal harus mulai dari diri saya sendiri. Sebisa mungkin saya akan menulis dengan tulisan sambung. Lalu saya jawab pesan singkatnya “Assalamualaikum Dita, Alhamdulillah kakak kabar baik, semoga Dita juga baik-baik saja. Kakak akan berikan Matrioshka yang tercantik buat Dita, asalkan kalau kirim pesan jangan buat kakak pusing, sampai kakak harus cari artinya di internet segala, dan juga kakak mau dong kalau kirim pesan pakai gambar tulisan sambung yang ditulis Dita, kakak tunggu ya, sayang juga dari kakak”.  (Enelan Ciyus ni, ini pesan singkat??., kok kayaknya panjang ya!!! hehehe)