Ilmu kedokteran adalah Life Science Art, dimana dokter punya tanggung jawab moral untuk selalu terus kembangkan dan perlu digali serta pelajari terus seumur hidup, untuk sumber ilmu kedokteran di dapat dari manapun dan siapapun, selama dapat dipertanggung jawabkan secara Sain.
Salah satunya dalam mengembangkan dan untuk tau lebih banyak, serta tau perkembangan ilmu kedokteran, yaitu dengan mengikuti seminar , kursus keahlian kedokteran , ataupun konferensi kedokteran yang bisa di selenggarakan di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Menarik kiranya untuk berbagi info bagaimana caranya para dokter mengembangkan dan mempelajari ilmunya lebih banyak agar menjadi baik lagi dalam merawat ataupun mengobati pasiennya. Baru-baru ini, saya mengikuti konferensi kedokteran sebagai tanggung jawab moral saya terhadap ilmu yang saya pelajari. Sudah dua kali konferensi yang saya ikuti di Moskow ini, dan ternyata ilmu kedokteran di Rusia bisa di bilang cukup terpandang di dunia, hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya mahasiwa asing yang berminat untuk belajar kedokteran disini.
Konferensi Internasional yang saya ikuti membahas tentang Tema Multipel Trauma, ataupun trauma yang terdapat pada banyak bagian. Dimana ilmu ini adalah salah satu bagian dari Ilmu Bedah Othopedi, jadi tidak lah heran jika yang ikut datang para dokter spesialis Bedah Orthopedi dari berbagai penjuru Rusia dan cukup banyak negara lain di luar Rusia. Bahkan tidak hanya dokter spesialis Otrhopedi saja, ada juga yang ikut dalam konferensi ini dokter umum, dokter spesialis lain yang ingin tau banyak lagi mengenai trauma, serta tentunya para siswa dokter yang mengambil spesialis bedah Orthopedi.
Menarik bagi saya sebagai orang asing mengikuti konferensi di sini karena awalnya saat ingin ikut dahulu yang saya pikirkan adalah bahasa pengantar, dimana yang banyak di ketahui dokter Rusia pun tidak banyak mengerti bahasa Inggris, mereka lebih suka memakai bahasanya. Jadi untuk seminar Intenasional cukup membuat pertanyaan bahasa pengantar yang di gunakan apa ya ? karena bagi orang asing tidaklah banyak yang bisa bahasa Rusia. Setelah ikut pertama ternyata pihak penyelenggara telah menyediakan fasilitas radio pendengar dalam bahasa Inggris bila yang sebagai pembicara adalah orang Rusia dan bahasa Rusia bila yang sebagai pembicara adalah orang asing. Jadi pertanyaan sudah terjawab.
Mengikuti konferensi di sini ternyata tidaklah semahal yang saya kira, biaya yang di keluarkan untuk tingkat konferensi Internasional bisa di bilang cukup murah bila di bandingkan dengan mengikuti konferensi Internasional di negara lain, bahkan juga bisa di bilang lebih murah dari konferensi Internasional yang di selenggarakan di Indonesia sekalipun.
Para pembicara yang memberi presentasi juga tidak main-main, mereka semua bergelar Profesor dalam bidang bagiannya dan berasal dari berbagai negara, seperti saat konferensi ini, para pembicara ada yang berasal dari Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Italia, Israel, Makhachkala, dan Moldova, sayang tidak ada pembicara dari Indonesia.
Salah satu pembahasan simpel menarik bagi saya, yaitu tentang kecepatan transportasi dalam upaya peningkatan fungsi dan kesembuhan pasien trauma yang di paparkan dari bagian Trauma Senter Rusia, dimana data-data yang di berikan membuat saya tergugah, karena dari situ saya tau bahwa pihak trauma senter Rusia bukan hanya bekerja sendiri untuk penanganan ini tapi juga bekerjasama lintas bidang dengan pihak kepolisian, pihak yang menangani bencana ,serta militer disini. Upaya untuk kerjasama lintas bidang merupakan hal yang belum ditemukan di negara kita dalam menangani kasus trauma ini. Dan perlu kita ketahui bahwa untuk penanganan trauma ini bahkan menggunakan alat transportasi helikopter khusus untuk mengantarkan pasien jika dalam keadaan darurat yang memerlukan kecepatan penanganan. Dan tidak terbayangkan untuk saya bahwa hasil data yang di berikan menunjukkan bahwa pasien dengan trauma ternyata cukup banyak di bandingkan dengan kasus pasien lainnya. Saya rasa juga di Indonesia kalau kita punya data yang cukup akurat, pasti tidaklah jauh berbeda dengan data yang dipaparkan, bahkan mungkin lebih banyak mengingat jumlah penduduk dan pengendara khususnya roda dua di Indonesia yang sangat banyak.
Banyak sekali pembahasan yang berkembang dari tema yaitu antara lain tentang teknologi robotik yang digunakan pada pasien tanpa lengan ataupun kaki, dimana bagian Otrhopedi Rusia mempunya programnya sendiri, juga pembahasan tentang cara praktis operasi demi kenyamanan pasien, penanganan tingkat infeksi dan lainnya, sehingga bisa sebagai referensi serta aplikasi untuk dokter.
Jadi itu salah satu info bagaimana dokter mengali dan mengembangkan ilmunya untuk kesehatan pasien, yang saya rasa setiap bagian disiplin ilmu juga punya tanggung jawab untuk mengembangkan dan menggali kembali demi kepentingan dan kebaikan bersama. Jadi kenapa tidak kita semua berusaha untuk lebih maju dalam menambah ilmu demi kebaikan.