Jangan pergi wahai udara, terus hembuskan angin asmara
Tanpamu tak ada sirkulasi di pori, tanpamu keringat ini akan terus menagis
Aku kulit selalu menanti, walau hanya hembusan dinginnya salju
Jika kau tak ada hanya kering dalam diriku, oh mengertilah wahai udara,…
Datanglah selalu kasihku udara, berikan selalu bisikan lagu lembutnya pagi
Cuma diriku telinga yang selalu bahagia menanti nyanyianmu
Nyanyian merdumu bersama dahan dan ranting
Tolonglah selalu dekatku hai udara, diri ini takut akan kesunyian…..
Tetap di sini pujaanku udara, hanya matalah yang selalu kagum denganmu
Ikut berdansa saat kau bergerak bersama air, turut menari saat kau berputar dengan rerumputan
Semua itu membuat mata jiwaku besorak mengelora, serta melompat melihatmu ada
Bawalah diri ini terbang sayangku udara, memandang indahnya alam semesta….
Ketauilah kau belahan raga…
Kami butuh dan kami selalu rindu….. engkau udara…
Moskow, 23.22, 110214 Bersama nyanyian merdu malam